6 Oktober 2010

DESTINASI ILMU

Salam pagi Rabu.........hehehe.


Sebelum memulakan hari dan melangkah ke destinasi ilmu,Liza bukaklah webblog.Ada satu puisi indah dari seorang rakan mencarik satu coretan indah yg sukar dimengertikan.Tapi Liza dapat rasakan dia begitu ikhlas berbicara dalam diri.Meh kite renungkan bersama.............Dan yg penting,semangat untuk menajamkan ilmu begitu berkobar2 hari ini dan hari2 seterusnya.....hahaha.Moga berkat ilmu yang di gali ini.........




NIRVANA V





Desir Zikir mengucup bibir
relung-relung rindu pun meracau
berguman gema mengajak pada bicara
pintal-lah makna Pengembara
berkelana mengijak tangga-tangga lataif
Berderai-lah asma membuka sukma
jalaran rindu darah ungu memanggil YA HU
O Yang melebur,
Aku & Engkau berbaur
Jismu Lataif merekah pecah
jadi-lah engkau bintang, dengan kerdip gemerlapan
berdiri-lah tanpa bayang!
Kembali-lah menyendiri Dalam Diri,
ungkai seluruh gugusan puisi
dari silau hijau mathnawi ar-Rumi
lihat-lihat-lah kalau-kalau ada ber-baki cinta
yang tertinggal pada qirqah yg hampir koyak
sujud & sembahlah rindumu
bakar hanguskan segala milik,
jangan ada bersisa dari benda
Dan sentuh-lah Piala
sampai nyala dan nyala berkobar rasa
kumpulkan seluruh cinta
sehingga terbuka petala samesta
luluhkanlah ilmu & makna
nescaya engkau merentung fana
terkisar menyebar bagai debu-debu
hilang dan sirna di dalam cahaya
pada puncak keindahan nirvana
Engkau & Dia
kekal bersama
di kesejatian Cinta
yang cukup sempurna!



~darwis~

 


"Mangkuk Pengemisku Tumpah"



Barangkali uncangku benangnya lerai
sehingga dirham kasihku jatuh berderai
aku terbongkok memungut,
keping-keping rindu yg berkecai
dan angin sayu pun berpuput
membawa untaian airmata
yg bagimu tiada harga!


Engkau,
Yg menutup gerbang Mesir-ku
sehingga dahagaku tidak sempat ,
mencedok bening Nil-mu
sedang haus cintaMu,
tiada bersisa di tempurung pengemisku
yg saban mlm menadah cinta
agar kau jatuhkan dinar cahaya
keuncang hatiku!


Ooh Engkau,
memberiku tulang dari sisa mlm
sedang laparku menggigil mihrab
sejadahku carik di bara kasih
rindu membakarnya hangus,
dan mangkuk pengemisku tumpah,
menjadi onggokkan sampah!


O Syriaku yg tunduk,
malunya menatap langit
sedang dosa-dosa hitam masih ku-bilang
dan tasbih Damsyikmu menjadi hairan
kemana kekasih Kesatuan?
yg pernah menghulur tangan
bersama gelas di-laga
tepercik bara
api cinta pun menyala


AKU yg sirna!


-darwis-

 






1 ulasan:

  1. Assalamualaikum...

    pergh...sungguh indah bait2 puisinya sehingga sukar dimengertikan..

    Selamat menuju ke destinasi ilmu! :)

    BalasPadam

Sila komen kat sini;:

NUFFNANG

Related Posts with Thumbnails